MULAILAH MENCINTAI FELLAINI DARI SEKARANG
23 Agustus 2016 / Oleh : Administrator
Apa yang pertama kali ada di benak anda setelah mendengar nama Marouane Fellaini? Ya tentu saja selain rambut afronya yang khas, dia juga merupakan seorang pemain kesayangan di era David Moyes dan Louis Van Gaal. Loh kok bisa pemain kesayangan? Rasanya tak perlu lah ya saya jelaskan secara rinci yang jelas saya yakin para fans United kebanyakan tau apa yang saya maksudkan tadi. Di Era kedua pelatih tersebut, hampir jarang sekali kita melihat Fellaini duduk di bangku cadangan. Sudah hampir pasti bahwa Fellaini selalu menjadi pilihan starting XI di era kedua pelatih tersebut, entah mau main bagus ataupun jelek. Yang jelas saya ingat betul ketika era di era LvG, Fellaini pernah bermain berposisi sebagai Striker. Ya, STRIKER.
Entah apa yang dipikirkan LvG kala itu salah satu alasanya mungkin faktor tinggi badanya yang menjulang tinggi yang dimana menjadi keuntungan tersendiri bagi Fellaini. Karena jelas kala itu striker di United tingginya tidak ada yang mendukung untuk menyambut umpan umpan crossing dari Winger United. Meski tinggi Martial cukup mendukung namun dengan statistiknya di AS Monaco yang hampir tidak pernah melakukam gol lewat sundulan tentu merupakan pertimbangan tersendiri bagi LvG untuk memainkan Fellaini sebaga Striker.
Lalu apa sebenarnya posisi ideal untuk Fellaini? Jika dilihat ketika masa keemasanya bersama Everton, Fellaini kala itu berposisi sebagai box to box midfielder yang dimana ia berposisi sebagai pemain nomor 6. Singkatnya, posisi itu saat ini diisi oleh Paul Pogba. Namun di era LvG, Fellaini lebih banyak dimainkan sebagai holding atau striker darurat yang bahkan menuai kecaman langsung dari Marc Wilmots, pelatih Belgia saat itu.
Seiring penampilannya yang lebih banyak menyikut lawan dan melakukan pelanggaran yang tidak perlu, rasanya wajar jika Fellaini lebih banyak menerima kritikan dari para media dan fans United sendiri. Tak ayal hal-hal konyol yang sering dilakukan oleh Fellaini menjadi bahan cemoohan fans lawan.
Namun semuanya berubah ketika Jose Mourinho datang. Awal mulanya banyak yang mengira bahwa Fellaini merupakan salah satu pemain yang bakalan di singkirkan di era Jose, saya yakin banyak fans United berharap demikian termasuk saya sendiri. Bahkan kala itu saya sedang berdiskusi dengan teman saya yang seorang fans Chelsea mengatakan, sosok pemain seperti Fellaini bakalan dibuang paling awal karena Jose tidak tertarik dengan model pemain seperti Fellaini. Namun ternyata anggapan seluruh media, saya, teman saya bahkan seluruh fans United di dunia sepertinya salah semua. Iya salah.
Berawal dari dimainkannya Fellaini di kompetisi Community Shield sebagai starting XI oleh Jose Mourinho, saya sempat terheran heran kala itu. Heh? Gak salah nih? Fellaini main?? Apa gak ada yang lain? Pertanyaan itu tentu selalu muncul di benak saya. Apalagi ketika Fellaini melakukan blunder dengan back passnya ke Jamie Vardy yang mengakibatkan skor menjadi 1-1. Suara booooo langsung terdengar jelas di seluruh Wembley saat itu. Sudah jelas ditujukan kepada siapa. Sepertinya para fans memang sudah hilang kesabaran terhadap penampilan pemain asal Belgia ini. Ditambah saya sempat emosi ketika Mata ditarik keluar dan bukanya Fellaini, wajar saya merupakan fans berat Juan Mata. Yang ada di pikiran saya saat itu hanya ada kalimat “Jose ini sehat gak sih?? Kenapa yang diganti malah Mata???”
Namun saya sempat curiga, kenapa justru Fellaini yang tidak ditarik keluar oleh Jose. Dan benar saja ada alasan dibalik itu semua, di akhir pertandingan Jose mengatakanya pada prescon bahwa sosok Fellaini saat itu sangat dibutuhkan karena lawan (Leicester) banyak memainkan umpan lambung yang dimana membuat keputusan tetap mempertahankan Fellaini dan menarik keluar Mata. Namun tentu saja sebagai fans jeli, saya tidak percaya begitu saja dengan pernyataan Mourinho yang kurang rasional tersebut, pasti ada alasan lain dibalik itu semua. Ditambah dengan posisi yang tak lazim yang diperankan Fellaini yang ditarik sedikit kedalam oleh Jose sebagai Deep Lying Midfielder. Tentunya saya langsung berpikir apa Fellaini cocok di posisi tersebut? Karena selama ini yang saya pikirkan hanya jika beneran Pogba datang (beneran datang ternyata) posisi tersebut sangat pantas diperankan oleh Schneiderlin yang dimana bakatnya di sia-siakan oleh LvG musim lalu.
Hingga pada akhirnya match perdana EPL pun datang. Bertandang ke kandang Bournemouth kala itu, merupakan ujian pertama Jose sebagai manajer United. Lagi lagi nama Fellaini ada di dalam starting XI. Kecurigaan saya pun tambah menjadi. Namun semuanya seakan hilang setelah match berakhir dengan skor meyakinkan 1-3 yang dimana nama Fellaini keluar sebagai pemain dengan rating tertinggi kedua setelah Eric Bailly yang menjadi MOTM di situs WhoScored. Tak hanya itu, di situs Squawka juga di jelaskan bahwa Fellaini merupakan pemain yang sukses melakukan 76 operan dari 77 operan. Dan juga akurasi umpan Fellaini (99℅) merupakan yang tertinggi di minggu itu. Lebih tinggu dari Kante (95%) yang dimana merupakan DMF terbaik musim lalu.
Berlanjut ke laga selanjutnya, United menjamu Southampton. Klub yang berhasil membuat malu United di Old Trafford musim lalu. Lagi lagi Fellaini menunjukan performa terbaiknya, bersama Paul Pogba yang melakukan debut kala itu duet Fellaini - Pogba ini ternyata benar - benar membuat Soton sempat frustasi. Fellaini di plot sebagai deep lying midfielder oleh Jose dan Pogba lebih ke box to box (all around). Hasilnya? Duet duo gelandang ini benar benar diluar ekpektasi saya! Di saat Pogba berkreasi, Fellaini dengan sabar mengatur pola serangan sambil sesekali melakukan passing pendek maupun panjang. Tak heran skor 2-0 menjadi hasil yang pantas untuk match ini.
Sebenarnya apa rahasia formula seorang Jose Mourinho untuk bisa mengubah sosok Fellaini hingga bermain bagus seperti itu? Ketika ditanya oleh seorang jurnalis waktu match berakhir, dalam prescon-nya Jose menjawab dengan enteng. “Tidak, saya tidak melakukan apapun kepada Fellaini. Itu merupakan hasil kerja kerasnya selama ini. Yang saya lakukan hanyalah menelponnya sehari setelah saya datang di Manchester. Ketika itu saya mengatakan kepadanya bahwa apapun yang kamu lihat, kamu dengarkan di media maupun lainya jangan dihiraukan. Karena kamu adalah pemain saya, percayalah dan yakinlah akan hal itu.”
Benar saja, perkataan Jose tersebut secara tak langsung menambah keyakinan dan kepercayaan diri Fellaini. Mungkin tak seberapa bagi Jose, namun sangatlah berarti bagi Fellaini. Selain itu Jose juga pernah mengatakan bahwa ia berjanji akan membuat Fellaini menjadi idola baru di United.
“Saya akan membuat Fellaini dicintai oleh seluruh publik Old Trafford, jadi mulailah mencintainya dari sekarang.”
Sepertinya pernyataan Jose tersebut bukan hanya omong kosong belaka, dan akan segera terbukti. Fellaini akan segera menjadi idola baru bagi seluruh fans United di seluruh dunia. Jadi mulailah mencintai Fellaini dimulai dari sekarang. A new hero was born.
Ditulis Oleh : Gumilar Suryo